Ruang Hati
Hanya kekosongan yang meliputi
Saat semua jadi semu tak bermakna
Ketika yang berarti tak nyata
Hening….hening…hening
Lambat waktupun bergelayut
Dengan polosnya menyusuri denyut rasa
Yang tak jera menyambangi alam fikir
Menggalaukan semua harapan
Pupus…pupuss…..pupusss……..
Tapi….
Rasa tak terlena
Meski waktu menggerogotinya godaan lara
Namun semua terhenti,saat….
Sang rasa melafaskan kesetiaan
Akan asa yang tak pernah putus
Menjelma menjadi jiwa
Dalam ruang hati yang tak berjarak…
Makassar, 9 January 2009 (11.59 pm
Sabtu, 10 Januari 2009
Senin, 15 Desember 2008
WEREKKADA
Langit masih terbalut mendung hitam
Masihku cemas bila saatnya datang
Badai... angin... topan menghempas
Segalanya... kapankah akan berakhir
Lumpur merendam
Pilunya belumlah sirna
Jika mentari panasnya tak lagi menyengat
Apakah ini adalah.... akhir dari
Tempatku berpijak
Kita mungkin terluka
Ataupun bisa mati
Tapi janganlah pernah menyalahkan hidup
Siapkan hati
Siapkan jiwa
Atas segalanya yang bisa terjadi
Gelombang biru menghunjam menyapu bumi
Puing-puing tersisa
Mengiris hati
Bilakah fajar akan bersinar
Dan berpijar lagi menerangi dunia
Kita mungkin terluka
Ataupun bisa mati
Tapi janganlah pernah menyalahkan hidup
Persiapkan hati
Persiapkan jiwa
Atas segalanya yang bisa terjadi
Biar terjadi
Biar terjadi
Masihku cemas bila saatnya datang
Badai... angin... topan menghempas
Segalanya... kapankah akan berakhir
Lumpur merendam
Pilunya belumlah sirna
Jika mentari panasnya tak lagi menyengat
Apakah ini adalah.... akhir dari
Tempatku berpijak
Kita mungkin terluka
Ataupun bisa mati
Tapi janganlah pernah menyalahkan hidup
Siapkan hati
Siapkan jiwa
Atas segalanya yang bisa terjadi
Gelombang biru menghunjam menyapu bumi
Puing-puing tersisa
Mengiris hati
Bilakah fajar akan bersinar
Dan berpijar lagi menerangi dunia
Kita mungkin terluka
Ataupun bisa mati
Tapi janganlah pernah menyalahkan hidup
Persiapkan hati
Persiapkan jiwa
Atas segalanya yang bisa terjadi
Biar terjadi
Biar terjadi
Langganan:
Postingan (Atom)